Ilmu menurut etimologi yaitu mengetahui atau memahami dan secara
terminologi adalah kumpulan proses kegiatan terhadap suatu kondisi dengan
menggunakan berbagai cara, alat, prosedur dan metode ilmiah lainnya guna
menghasilkan pengetahuan ilmiah yang analisis, objektif, empiris, sistematis
dan verifikatif. Pada dasarnya ilmu merupakan sebuah tujuan bagi para
mahasiswa, karena tanpa ilmu mahasiswa bukan apa-apa dan tidak ada apa-apanya.
Ilmu pun yang dapat membedakan antara satu dengan yang lainnya tetapi juga
dapat menghancurkan orang lain. Maka dari itu ada pepatah mahasiswa berkata
“lebih baik tidak makan daripada tidak beli buku” karena begitu pentingnya
sebuah ilmu dari buku yang dibaca.
Gratis adalah sebuah kata yang sangat menarik dan banyak mengundang
perhatian lebih bagi kalangan mahasiswa. Sudah menjadi hal wajar bagi sebagian
mahasiswa mencari sesuatu yang tidak mengeluarkan uang sedikitpun, apalagi
membicarakan sebuah ilmu yang sangat bermanfaat, pasti tidak akan bisa
dilewatkan lagi bagi seorang mahasiswa yang haus akan keilmuan. Bagi mahasiswa
yang haus akan ilmu, mereka akan mencari ilmu walaupun sedikit dan menjadikan
ilmu tersebut bermanfaat bagi orang lain nanti.
Acara seminar ini diselenggarakan oleh salahsatu dosen di jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam atau disingkat KPI. Dosen tersebut bernama Bapak
Dudi Rustandi yang mengisi matakuliah Pengantar Ilmu Jurnalistik, dengan sistem
belajar di luar ruang kelas ini membuat kita bebas berekspresi apalagi dengan
konsep seminar dan diskusi yang membuat mahasiswa semakin terpacu untuk
mengikuti seminar ini.
Saat hari rabu tepat jam 09.00 para murid KPI Semester 3 kelas C
berkumpul terlebih dahulu, akan tetapi ada juga yang sudah duluan pergi ke
tempat acara seminar di Margahayu tepatnya di rumah makan Ampera yang sudah
terkenal dimana-mana dan seperti biasa ada yang berkumpul lebih dari jam yang
telah ditentukan sebelumnya. Setelah terasa semua sudah kumpul, tanpa fikir
lama-lama lagi semuanya langsung menaiki angkot yang telah disewa sebelumnya
oleh yang lain. Selang beberapa menit kemudian semua sudah sampai di rumah
makan Ampera dimana lokasi seminar diselenggarakan dengan selamat. Saat berada
di depan rumah makan pasti fikiran dan niat orang berbeda-beda.
Setelah semua mahasiswa KPI 3 C masuk ke dalam dan suasana di dalam
warung makan tersebut berbeda mulai dari Bentuk bangunan kesundaan
yang terlihat di tata dengan rapih, serta saung-saung, kolam-kolam ikan di
lokasi acara seminar itu setidaknya memanjakan mata yang selama ini hanya penuh
dengan ingatan gedung perkuliahan dan ruangan kelas saja. Sebelum acara ini dimulai
mahasiswa KPI 3C di suruh menulis daftar kehadiran dengan cara tanda tangan
yang pastinya penuh dengan Suasana canda tawa, ada yang mengobrol dan ada juga
yang tidak mau ketinggalan foto-foto selfie untuk update status.
Setelah mengisi daftar kehadiran mahasiswa KPI 3 C duduk di tempat
yang telah disediakan oleh rumah makan Ampera. Kemudian, acara seminar yang
berjudul “Kiprah pemuda dalam menciptakan
peluang usaha,di Dunia Pendidikan” pun
dimulai dengan menyiapkan recorder dan buku catatan masing-masing dan setelah
itu moderator yang membacakan CV pemateri pertama yang memberikan ilmu kepada
semuanya. Pemateri pertama bernama Haryadi SS yang lahir tahun 1988 dan berusia
masih muda yaitu 28 tahun, serta beliau pun sebagai pemerhati LSM Lawang Sunda dan yang akan menjelaskan tema tersebut. Beliau
bertanya kepada semua mahasiswa yang mengikuti seminar “tujuan kalian setelah
kuliah mau apa?”, lalu saudara Muhamad Burhanudin pun menjawab, “ untuk mencari
ilmu, pengalaman dan pada akhirnya mencari pekerjaan”. Kemudian pak Karyadi
kembali memberikan pertanyaan, “siapa disini yang sudah memulai berbisnis
wirausaha?”, dan saudara Reza Dwi Aditia mengangkat tangan kanannya. Reza
memang sudah mempunyai usaha sejak lama dan sudah diketahui oleh seluruh
mahasiswa KPI 3 C. Kemudian sedikit demi sedikit pak Karyadi melanjutkan
materinya tentang “Kiprah pemuda
dalam menciptakan peluang usaha,di Dunia Pendidikan” sampai akhirnya materi
yang disampaikan oleh Pak Karyadi habis tepat pada jam 11.00 siang yang membuat
konsentrasi semakin berkurang.
Setelah itu dilanjutkan oleh pemateri kedua
yang bernama Bapak Dadang Husein lahir pada tanggal 21 Maret 1962 di Bandung.
Pak Dadang pun juga menjelaskan materi yang berkaitan dengan tema seminar yaitu
“Kiprah pemuda dalam menciptakan peluang usaha,di Dunia Pendidikan”. Pak Dadang
menjelaskan bahwa sebelum dana dari pemerintah datang kita harus sudah siap
menjadi seorang enterpreuner. Di tengah-tengah acara, hidangan prasmanan ala
Ampera telah di hidangkan yang membuat mahasiswa KPI 3 C kurang memperhatikan
seminar tersebut. Kemudian, tidak terasa waktu menunjukan pukul 12.30 dan
seminar pun diakhiri dengan makan bersama.
No comments:
Post a Comment